Corporate Visual Identity System

14 10 2007

Corporate Visual Identity Systems (CVIS) digunakan untuk mengkomunikasikan keberadaan sebuah korporasi, organisasi, institusi ataupun golongan. Dengan menggunakan nama, lambang, tipografi, warna dan semboyan (tagline/slogan). Corporate Visual Identity Systems (CVIS) diolah tidak hanya berupa sebuah identitas abstrak belaka, namun juga diapalikasikan menjadi identitas visual mulai dari stationary office hingga aktiva tetap seperti bangunan, sarana angkut bahkan ke pernak-pernik pendukung promosi seperti merchandise.

Aplikasi CVIS

Lebih jauh Corporate Visual Identity Systems (CVIS) akan berkaitan dengan segala aspek pasar seperti: produk, harga, tempat, promosi, audience, segmentasi pasar, bukti fisik dan proses industri. Dalam sebuah literatur managerial menyatakan bahwa perusahaan yang memiliki standardisasi Corporate Visual Identity Systems lebih mampu mengantisipasi kesulitan-kesulitan komunikasi terhadap keragaman publik dan biasanya dapat mengambil keuntungan diawal dalam sebuah sistem pasar.

Corporate Visual Identity Systems (CVIS) mendapatkan peran yang signifikan didalam mencapai tujuan-tujuan organisasi, baik secara internal maupun eksternal stakeholder. Pada garis besarnya, suatu Corporate Visual Identity Systems (CVIS) menyatakan nilai-nilai organisasi/institusi/golongan mengenai ambisi-nya, bisnis-nya, dan karakteristik nya. Empat fungsi dari Corporate Visual Identity Systems (CVIS) dapat dilihat dan dibedakan sebagaimana berikut dengan tiga diantaranya lebih diarahkan pada pihak eksternal stakeholder:

  • A corporate visual identity provides an organisation with visibility and ‘recognisability’ (Balmer and Gray, 2000; Dowling, 1993; Du Gay, 2000). Fungsi yang bertujuan agar publik mengetahui keberadaan organisasi tersebut dan paham terhadap core bisnisnya secara tepat.

  • A corporate visual identity symbolises an organisation for external stakeholders, and, hence, contributes to its image and reputation (Schultz, Hatch and Larsen, 2000). Van den Bosch, De Jong and Elving (2005). Fungsi yang mengkaitkan antara reputasi dan identitas dan disimpulkan bahwa corporate visual identity memiliki peran yang mendukung didalam menciptakan reputasi. Fungsi dimana corporate visual identity mencerminkan struktur dari suatu organisasi kepada eksternal stakeholdernya, proses visualisasi corporate identity lekat hubunganya seperti halnya hubungan antara divisi atau unit.

  • Olins (1989) adalah orang yang terkenal dengan pola ‘struktur identitas perusahaan’ dalam memandang corporate visual identity, struktur tersebut terdiri dari tiga konsep: Monolithic brands for companies which have a single brand, Branded identity in which different brands are developed for parts of the organization or for different product lines, Endorsed identity with different brands which are (visually) connected to each other”. Namun konsep yang diperkenalkan oleh Olins lebih sering diperkenalkan seperti struktur identitas perusahaan ketimbang sebagai corporate visual identity dan hanya menyediakan satu indikasi dari presentasi visual pada organisasi tanpa pernah mengurainya sebagai sebuah struktur identitas.

  • A fourth, internal function of corporate visual identity relates to employees’ identification with the organisation as a whole and/or the specific departments they work for (depending on the corporate visual strategy in this respect). Identification appears to be crucial for employees (Bromley, 2001; Dutton, Dukerich and Harquail, 1994; Kiriakidou and Millward, 2000). Fungsi internal dari corporate visual identity adalah berhubungan langsung dengan identifikasi organisasi secara keseluruhan, corporate visual identity berperan penting sebagai sesuatu yang simbolis didalam menciptakan identifikasi seperti tersebut.

Corporate Visual Identity Management

Corporate visual identity management involves the planned maintenance, assessment and development of a corporate visual identity as well as associated tools and support, anticipating developments both inside and outside the organization, and engaging employees in applying it, with the objective of contributing to employees’ identification with and appreciation of the organization as well as recognition and appreciation among external stakeholders (Van den Bosch, 2005).

Perhatian khusus biasanya akan diberikan kepada corporate visual identity pada waktu sebuah perusahaan mengalami perubahan. Bagi perusahaan secara umum corporate visual identity akan menjadi “wajah baru”. Namun, bagaimanapun, corporate identity membutuhkan pengaturan secara structural basic dalam sebuah perusahaan. Usaha untuk mengatur corporate visual identity akan membutuhkan banyak upaya dan konsistensi yang lebih. Maka dari itu Manajemen Corporate Visual Identity harus meliputi aspek structural strategis dan budaya perusahaan secara menyeluruh.

AddThis Social Bookmark Button


Actions

Information

10 responses

13 12 2007
Facts Sports

Stumbled upon your blog a week ago and decided to come back. Not for the articles you write, but for how you write them, really amazing stuff you’re doing here, i like how you put information into the articles which makes it much more easier to read and much more interesting of course. Keep up the good work!

15 12 2007
agesvisual

Dear Fact Sports…

Thanks for your attention…

9 02 2008
Febriana Friza

Selamat siang pa..

Wah, artikel bapak lumayan bisa dimengerti untuk kalangan pemula seperti saya. Banyak yang dapat dipelajari dari artikel ini. Banyak yang harus dipertimbangkan untuk membuat sebuah Corporate Visual Identity Systems (CVIS). Dalam membuat CVIS untuk sebuah perusahaan atau organisasi tertentu haruslah mempunyai makna yang mengungkapkan identitas organisasi atau perusahaan itu sendiri, tapi fungsi CVIS tidak hanya identitas saja, tapi di artikel ini juga banyak fungsi-fungsi lain dari CVIS itu sendiri.
Ternyata CVIS tidak hanya membuat suatu logo perusahaan, tetapi juga memaknai arti logo tersebut.. Seperti karakteristik sebuah perusahaan bisa di jadikan sebuah logo yang dapat mencerminkan identitas perusahaan tersebut..

Terima kasih …

13 02 2008
Satria_Fillah

CVIS juga bisa di pakai untuk individu, disini saya mencoba untuk memberikan pendapat mengenai PEMBENTUKAN CVIS, CVIS yang saya artikan lebih identik dengan arti sebuah karakter yang terlihat maupun yang tak terlihat, saya ingin mencoba melihat CVIS secara simpel dan saya identikan dari sebuah individu, karena individu juga adalah corporate/kumpulan dari organ-organ yang ada di tubuh manusia yang juga ada organ yang bisa di kontrol gerakannya, seperti pimpinan yang memanajemen gerakan perusahaan.

Setiap orang juga memiliki CVIS yang bisa menjadi ciri khas dari orang tersebut dan terbentuknya CVIS biasanya adalah secara sadar CVIS yang kita sadari, yaitu pembentukan karakter yang biasanya sudah bisa di manajemen dengan baik atau bisa di sebut dengan individu yang telah dewasa yang sudah bisa menentukan “bagaiman karakter saya”,“bagaiman karakter perusahaan ini”, kemudian dampak dari CVIS yang telah kita tentukan tersebut akan kita usahakan akan sesuai dengan yang ada dalam keinginan yang nantinya akan di lihat dan di kenalkan oleh orang lain dan kita membentuknya kemudian kita aplikasikan dalam keseharian, kemudian ketika orang lain melihat karakter yang telah kita buat maka orang lain memiliki penilaian dan pemahaman, bahwa itulah karakter dia dan ketika orang lain melihat karakter yang sama tetapi berada dalam objek yang berbeda maka orang lain tersebut juga akan mengingat kita lagi, itulah fungsi dari sebuah karakter.

Kemudian saya ingin memberikan pendapat mengenai CVIS yang ada hubungannya dengan logo/simbol beserta keuntungannya (berbeda dengan individu lebih kepada perusahaan). Dengan syarat logo : simple, informatif dan unity, CVIS yang menentukan logo dari alam. Lebih banyak para perusahaan menentukan CVIS logonya tidak murni/ mengambil dari objek yang telah ada, kemudian membentuknya dan menjadikannya simbol, contohnya yang mengambil dari alam yaitu mengmbil logo dari hewan, tumbuhan, benda-benda dll.

Tetapi keuntungan disini adalah besar di bandingkan logo CVIS yang dibentuk secara imajinasi yaitu misalkan sebuah perusahaan yang mengambil logonya dari simbol hewan macan kumbang, yang juga perusahaan tersebut melihat kecocokan penentuan logo dengan hewan tersebut, dan keuntungannya adalah mereka lebih mudah di ingat ulang secara otamatis oleh hewan tersebut dan menjadi “SPONSOR ALAM”, kerika orang lain melihat hewan tersebut, “oh iya itu kan lambangnya perusahaan bla..bla..bla..” tetapi itu tidak hanya di dukung dengan adanya hewan tersebut tetapi juga butuh usaha untuk menguatkan CVIS kepada orang lain dengan cara perusahaan tersendiri.

Cara penentuan ini memang sangat informatif untuk orang lain dengan menentukan sebuah logo dari alam dan menentukan serta mencari- cari kesamaan karakter dengan objek itu kemudian di tentukan “itulah logo parusahaan ini”. Pembentukan proses logo ini juga ada yang di sertai logo tipe type/tulisan untuk melegkapinya.
CVIS yang menentukan logonya dengan objek buatan imajinasi.

Butuh imajinasi dan proses kreatif untuk menentukan sebuah logo yang tidak berasal dari alam dengan mengambil lambang-lambang sifat yang rumit untuk di jadikan simbol, biasanya logo ini melalui proses penalaran dan tafsir-tafsir dati objek atau benda yang ada kaitannya dengan perusahaan. Pembentukan proses logo ini juga ada yang di sertai logo tipe type/tulisan untuk melegkapinya.
Itu saja pendapat tambahan dari saya mengenai artikel CVIS.

Terimakasih.

13 02 2008
Rizkian Kurnia A

Menurut saya suatu perusahaan harus mempunyai CVIS, karena dengan adanya CVIS kita dapat mengetaui garis besar suatu perusahaan seperti ambisinya, bisnisnya dan karekteristik suatu perusahaan tersebut. Sehingga dengan adanya CVIS membuat suatu perusahaan lebih terarah.

Terima kasih.

13 02 2008
Daniela Hawwa Madinah

Tiap perusahaan pasti punya visi dan misi. Visi dan misi itu adalah salah satu kekuatan dari perusahaan itu sendiri. Dari awal saya membaca, isi dari CVIS itu diantaranya nama, lambang, typografi, warna dan semboyan. Apabila Visi dan Misi tidak di cantumkan maka sama seperti DKV saja, berarti tidak ada perbedaannya antara CVIS dan DKV, karena ketentuannya hampir sama tidak ada hal khusus dari CVIS kurang jelas dari Identitas Perusahaan (Corporate Identity).

13 02 2008
Maulia Petriyan

Keberadaan CVIS memang sangat signifikan sekali bagi kelangsungan sebuah perusahaan, dimana CVIS berperan sebagai representator bagi perusahaan tersebut untuk berkomunikasi dengan pasar. Apple sebagai salah satu “big company” dengan CVIS-nya mampu membuat konsumennya loyal terhadap apapun produk yang diciptakan Apple, mulai dari i-mac, i-pod sampai ke i-phone. Lalu apa sebenarnya keistimewaan Apple sendiri, sehingga mampu membuat konsumennya menjadi loyal meskipun harga produk yang diberikan Apple sendiri cukup mahal untuk harga pasaran.

Di sini saya melihat bahwa Apple memiliki ciri khas produk yang tidak dimiliki oleh kompetitor-kompetitor Apple lainnya. Semua produk yg telah dikeluarkan Apple ke pasaran telah banyak memberikan gambaran mengenai karakteristik perusahaan ini. Sebuah perusahaan yang dinamis, integritas tinggi dan elegan. Mungkin di sini kita bisa melihat bahwa, keberhasilan suatu perusahaan itu tidak hanya didasarkan kepada jumlah produksi atau jumlah penjualan semata, tetapi keberhasilan itu jg dipengaruhi oleh CVIS perusahaan itu sendiri. Masyarakat sebagai konsumen akan memiliki apresiasi lebih terhadap perusahaan yg memiliki karakter yg kuat lewat CVISnya.

7 10 2008
Ervan

Assalamualaikum Wr. Wb.

Banyak orang awam beranggapan bahwa CVIS adalah suatu hal yang mudah untuk dibuat. Padahal untuk membuat satu CVIS diperlukan proses yang cukup rumit dan membutuhkan waktu yang tidak sebentar.

Artikel ini menerangkan kepada kita mengenai hal-hal yang harus dimiliki CVIS agar dapat mewakili image dari perusahaan tersebut.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

24 02 2010
Rieza Devi A

Pak ages saya mau tanya dong ? Koo saya search di keywords google tentang CVIS gramedia ga keluar yah?

24 03 2010
agesvisual

Dear Rieza…

Mungkin memang ga dipublish di internet..:)

Leave a comment