Desain Grafis Sebenarnya

22 08 2007

Penguasaan atas program grafis seperfi Corel Draw, Photoshop, Freehand dan lain-lain memang identik dengan proses pembuatan iklan yang sarat dengan gambar. Bahkan apabila disangkutkan dengan industri perfilman Hollywood, seorang desainer grafis memiliki potensi yang sangat besar untuk berapresiasi sebagai pengemas efek dan segala tetek bengek berbau animasi.

Namun sesungguhnya terlalu sederhana untuk menilai mudahnya membuat iklan hanya berbekal program grafis, meski dengan kemampuan superpower sekalipun! Iklan yang baik tidak dapat dilihat dari bagus atau tidaknya bentuk visual, tidak juga dapat dilihat dari kata-kata yang memorable, atau tidak bisa hanya berdasarkan laris atau tidaknya produk di pasaran. Menilik film Final Fantasy, apa jadinya jika dibuat dalam versi film pada umumnya? Cerita yang tidak memiliki kekuatan story telling tentulah ambruk menjadi film kelas B. Beruntung film ini dibuat murni oleh kemampuan grafik yang kemudian mendongkrak proyek animasi naik sampai langit ke tujuh sebagai sesuatu yang menakjubkan dan menjadi bahan perbincangan banyak orang.

Padahal penguasaan program yang sama sanggup membuat film Finding Nemo begitu manusiawi, sebelumnya film Monster Inc pun memiliki pola bertutur sangat simpatik. Minimnya nuansa futuristik dengan gaya star wars serta penilaian yang berorientasi pada tema anak-anak agaknya membuat film tersebut kehilangan aura komputer grafik untuk menjadi topik pembicaraan, terapi plot yang kuat dan kemampuan luar biasa untuk menghidupkan karakter cerita dalam kemasan teknologi sanggup menjadikannya sebagai film yang mampu “berbicara” kepada penontonnya.

Pernah, dalam waktu bersamaan Walt Disney dan Dreamworks membuat fabel berbasis animasi melalui film Bugs Life dan Antz, dalam konteks dasar visual yang sama ternyata Dreamworks harus mengakui kepiawaian Walt Disney dalam strategi pembuatan film keluarga dengan menerima kekecewaan bahwa Antz jeblok di pasaran, meski berlatar nama besar Steven Spielberg dan melibatkan Sharon Stone juga Sylvester Stallone sebagai pengisi suara.

Sistem Kerja Klasik Desainer Grafis

Sistem Kerja Klasik Desainer Grafis

Harus diakui bahwa teknologi hanya merupakan media yang tetap memerlukan kreativitas tersendiri saat pengaplikasiannya. Belum lagi dibutuhkan intregrasi dari beberapa faktor secara sinergis apabila kita berbicara masalah pasar. Seperti halnya iklan, sering kali iklan dijadikan pemikul tanggung jawab atas tingkat penjualan sebuah produk. Padahal, letak kekuatan sebuah produk untuk dapat memiliki eksekusi pembelian oleh konsumen adalah kualitas produk itu sendiri, sistem pemasaran produk, straregi promosi yang dilakukan serta kelayakan harga. Pada hakikatnya sebuah iklan hanya bertujuan untuk menciptakan suatu kondisi atas pasar terhadap produk, bukanlah sebagai penentu penjualan secara mutlak.

Iklan yang baik adalah iklan yang mampu membuat komunikasi persuasif terhadap pasar dan mampu mengemas pesan produk secara pas serta mengena pada target yang dituju. Secara analitis tentu saja hal tersebut tidak dapat dilakukan oleh seorang desainer grafis yang hanya memiliki kemampuan mengoperasikan program semata. Dibutuhkan kemampuan mendalam akan pemahaman produk agar mampu membangun karakter dan identitas atas produk, lalu mentransformasikannya ke dalam bentuk visual secara kreatif dan komunikatif agar dapat menyatu dengan pesan hingga bisa diterima oleh segmen pasar tertuju. Itupun masih belum komplit.

Pada sebuah agensi periklanan, seorang desainer berada dalam departemen yang bertanggung jawab atas output kreatif, creative department namanya. Ada seorang copywriter di sana dan ada seorang eksekutor artwork yang merupakan portal terakhir sebelum materi dipresentasikan kepada client-si pemilik produk. Para penggagas iklan tersebut harus mampu bekerja sama dalam membuat pola komunikasi untuk menempatkan produk sebagaimana mestinya di benak konsumen, sehingga keterlibatan media, baik itu buying maupun placing tidak dapat dipisahkan.

Betapa tidak gampang mengemas sebuah konsep visual, ternyata! Maka tak salah apabila setiap lowongan pekerjaan di agensi periklanan yang selalu ditantang untuk melamar adalah orang-orang yang merasa dirinya kreatif, memiliki kemampuan bekerja sama dan komunikasi yang baik. Saat industri periklanan merebak, demmand kebutuhan grafis meninggi, merebak pula modul-modul pembelajaran seputar grafis baik formal maupun informal. Berbondong-bondong masyarakat menyelami dunia baru bernama graphic design, bahkan bagi mereka yang tak memiliki talenta pun ketertarikan akan program “menggambar virtual” ini sangat besar.

Maklumlah, semua program grafik menyediakan beraneka fitur yang men-supply nyaris segala kebutuhan efek gambar, yang dulu hanya dimonopoli oleh foto-foto para fotografer saja kini mampu dibuat hanya dengan satu tombol lensflare di photoshop dan simsalabim sebuah foto dalam bentuk image, yang tak dapat dipotret oleh rana kamera saat hari hujan, mampu berhiaskan cahaya matahari pagi! Lebih hebatnya lagi, komputer jugalah yang mampu menghidupkan abad pertengahan tanpa cacat dan jutaan tentara Saruman di Mordor dalam film The Lord of The Ring.

Program kini semakin manusiawi dengan tidak hanya menyediakan fasilitas help (f1) bagi mereka yang mengalami kesulitan pengoperasian, namun juga dilengkapi dengan tutorial yang tidak cuma mengenalkan fitur baru apabila muncul program updated namun juga mengajarkan penggunaan seluruh fitur yang ada. Bukan main! Teknologi yang dulu njlimet dan kepemilikannya hanya dikuasai oleh segmen kelas A, sekarang semakin rendah hati karena selain produk yang kian variatif guna pemberian range harga yang penuh alternatif, juga kemudahan pemahaman program untuk dipelajari dan diaplikasikan.

Sistem Kerja Efektif Desainer Grafis

Sistem Kerja Efektif Desainer Grafis

Terus terang, rugi sekali  apabila masih merasa bisa dibodohi oleh teknologi! Sayangnya, kelemahan sistem informasi membuat teknologi hanya terkenal secara permukaannya saja. Sehingga tak semua orang mengerti nilai implementasi dari aplikasi program yang ada. Bayangkan, berapa banyak orang yang menyatakan dirinya sebagai seorang desainer grafis berbatas pada kemampuan pengoperasian program grafik? Banyak sekali! Hal itu telah berkali-kali membuat kecele industri yang memang membutuhkan kreator grafik sebenarnya, yang kreatif dan menjiwai aplikasi program dalam implementasi visual sebenarnya.

Pengenalan program secara fisik tidak mampu berbuat banyak dalam proses penciptaan karakter secara visual, apalagi sanggup berkomunikasi. Keadaan tersebut secara tidak langsung juga tidak mendidik masyarakat untuk jadi apresiatif terhadap sebuah karya, selain dianggap hebat, bagus dan bukan main apabila terlihat wah! Banyak orang jatuh cinta pada penciptaan grafik melalui komputer hingga melupakan sisi humanis dimana teknologi sendiri sesungguhnya sedang mengacu ke arah sana. Hingga pada akhirnya sebuah karya dipandang murah karena hanya bermodalkan perangkat komputer dan kemampuan mengoperasikan program grafis.

Apabila merasa diri berminat dalam industri grafis, sudah selayaknya mulai kini tak hanya mengasah ketrampilan teknis, namun juga menjuruskan dengan seksama perihal major yang akan digeluti. Hal tersebut justru bukan untuk menyepelekan faktor teknis, karena dukungan penguasaan aplikasi program yang maksimal akan memberikan implementasi kerja secara optimal. Jadi, hati-hati, jangan cepat mengatakan output kreatif mampu tampil dinamis dan hidup hanya dalam sapuan visual melalui sedikit keterlibatan kreativitas apalagi secara dangkal menyatakan bahwa format gambar yang bagus akan menjamin komunikasi yang baik.

Sebuah karya membutuhkan nafas untuk membuatnya mampu menyampaikan pesan dan berkomunikasi pada publik yang disasarnya secara cerdas dan mengena. Memang, memadukan unsur visual, kekuatan pesan dan strategi komunikasi untuk dituangkan dalam media bukanlah pekerjaan mudah. Untuk itu mulailah fasih untuk memahami aplikasi sekaligus implementasi menyoal teknologi agar tidak melakukan penilaian dangkal atas kondisi apapun yang tercipta berpangkal dari teknologi.

Kaitan Kajian:


Actions

Information

47 responses

5 09 2007
Yanuar

Sejak masuk perkuliahan berbasis desain grafis sampai sekarang yang telah menjadi mahasiswa desain grafis. Baru kali ini saya mendapat referensi yang bisa dibilang efektif tentang apa itu desain grafis. Desain grafis bukan hanya berbicara tentang elemen-elemen desain serta perangkat grafis yang mendukung saja, tetapi bagaimana cara seorang desainer menghasilkan sebuah karya yang dapat ditangkap oleh semua orang yang melihatnya. Khusus untuk penanganan desain type, memang semua orang dapat mendesain sebuah halaman sederhana yang hanya berisi tulisan yang membutuhkan penekanan. Tetapi jika halaman sederhana tersebut digarap dengan serius, proses inilah yang dinamakan desain grafis sebagai sebuah industri yang tidak ada matinya. Jangan lupakan pembelajaran manajerial desain, banyak orang yang pintar desain, namun urusan berbisnis dengan klien seperti sapi ompong. Bagaimana jika dari sekarang pembelajaran mengenai target audience, cara memasarkan, serta lembaga hukum yang menaungi industri kreatif kita makin di tingkatkan sehingga tidak ada lagi Desainer Grafis yang -maaf- “melacur”. Thanx..

5 09 2007
Burhan Nakal

Desain grafis sebenarnya…mau tanya arti desain itu apa? dan grafis itu apa? yang saya baca desain berbasis image dan type, pendapat saya itu dkv…beberapa institusi di Indonesia ada jurusan desain grafis berubah menjadi dkv…

Apakah sama desain grafis dan dkv?
Apa perbedaan desain grafis dan dkv?
Mohon maaf dan terima kasih.

6 09 2007
agesvisual

Dear, Mas Burhan yang baik…

“Desain Grafis Sebenarnya” merupakan kajian yang menitik beratkan pada aspek humanisme kinerja desain grafis. Hal ini dicermati karena profesi desainer grafis banyak mengalami distorsi dalam pemahaman yang berkaitan dengan persoalan teknis. Setiap orang dapat meng-klaim dirinya sebagai desainer grafis hanya dengan bermodalkan satu atau dua aplikasi komputer grafis saja, seperti freehand atau photoshop, padahal seperti yang anda ketahui bahwa desain grafis tentunya tidak hanya itu. Wacana diatas mencoba menganulir asumsi yang terlanjur berkembang di masyarakat, sehingga dapat disimpulkan bahwa “Desainer Grafis Sebenarnya” adalah manusianya, sebagai pelaku kreatif, eksekutor visual serta sebagai pemilik profesi yang memahami suatu sistem kerja dan bukan sekedar penguasan aplikasi komputer.

Karena Informasi dan komunikasi adalah aspek penting yang meliputi seluruh dunia, baik didalam perdagangan, lapisan sosial atau budaya. Maka tugas desainer adalah untuk menyediakan jawaban permasalahan komunikasi secara visual dengan tepat, diproses dengan beragam teknis dan format mulai dari yang sederhana seperti material cetak hingga multimedia, memiliki skala dan standar kebutuhan yang bermacam-macam di sesuaikan pada tiap-tiap sektor dari masyarakat. Jadi dapat dibilang bahwa Desain Grafis adalah suatu aktivitas intelektual, kreatif dan teknis terkait tidak hanya dengan produksi tetapi juga dengan analisa, organisasi dan metode-metode tertentu serta solusi visual untuk permasalahan komunikasi, lebih jauh perlu dipahami bahwa output produknya harus sampai kepada penerima pesan-dalam hal ini adalah masyarakat.

Memang betul hampir semua institusi pendidikan berbasis desain terutama desain grafis pada saat ini menggunakan nama Desain Komunikasi Visual. Mengingat secara keilmuan desain grafis memiliki cakupan yang meluas, tidak hanya difokuskan pada proses penciptaan visual saja namun juga dikaji dari keilmuan lain seperti komunikasi, sosio kultur bahkan filsafat.

Namun ada baiknya kita melihat ICOGRADA (International Council of Graphic Design Associations) sebuah badan internasional yang berdiri pada tahun 1963 dan mewadahi para profesional desain grafis dan desain komunikasi visual dunia, hingga saat ini tetap menggunakan istilah desain grafis untuk lembaga tersebut. Barangkali bisa digunakan sebagai bahan pencerahan berkenaan dengan Definisi Desain Grafis dan Desain Komunikasi Visual, anda bisa membuka http://www.icograda.org, didalam halaman ‘about’ disitu tertulis The Role of the Graphic Designer, dan Mas Burhan bisa mendapat berbagai definisi berdasarkan statement dari asosiasi profesi desain grafis di beberapa negara.

Terima Kasih.

7 09 2007
Regi Setiawan

Menjadi seorang desainer itu tidak semata-mata bisa menguasai software saja tapi mereka juga dituntut untuk bekerja secara professional. Didalam dunia pembuatan film atau iklan mereka memiliki peranan yang sangat penting, bagaimana mereka membuat suatu iklan itu dapat dimengerti atau pesan dari iklan tersebut sampai ke masyarakat.

Desainer itu orang yang memiliki imajinasi yang tinggi karena pemikiran seorang desainer itu benar-benar beda dengan orang lain. Selain itu seorang desainer itu mampu berkreasi dan berkarya serta karya mereka itu mampu menyampaikan pesan kepada publik secara cerdas dan mengena.

9 09 2007
Rendi Aliem

Setuju!

Seorang desain grafis memang harus memiliki kreatifitas yang tinggi untuk menghasilkan karya-karya yang bagus, serta mempunyai nilai-nilai estetika yang baik dan memiliki intelejensi, itu yang terpenting!

9 09 2007
Nova Weni

Mendesain berarti merancang, Design Grafis adalah ilmu yang mempelajari bagaimana mengolah sebuah ide kreatif dan hasil karya dapat di telurkan dengan berbantuan teknologi komputer sehingga menjadi sebuah hasil karya yang lebih baik.

Seperti dalam artikel diatas, dapat di rangkum bahwa Desain grafis, sebenarnya tidak hanya berdasarkan penguasaan atas program grafis saja tetapi desainer juga membutuhkan kemampuan dan banyak pemahaman agar dapat membangun karakter dan identitas, sehingga desainer dapat mentransformasikannya suatu pesan ke dalam bentuk visual yang kreatif dan komunikatif.

Seperti yang kita lihat dalam sistem kerja efektif desainer grafis diatas sebuah konsep kreatif itu muncul dari otak intelejensi estetis desainer kreator, setelah itu diproses, dieksekusi, dan menghasilkan sebuah kreasi, dengan begitu sistem kerja tersebut sudah terdistribusi sehingga mengurangi ketergantungan tools dan aplikasi komputer yang kadang menipu dan bahkan membuat kita stagnasi di depan layar monitor.

Semoga dengan adanya artikel tentang pemahaman “Desain Grafis Sebenar”nya ini, setiap kita dapat lebih mengerti dan menghasilkan karya yang lebih baik tanpa terlalu mendewakan komputer.

Terimakasih.

9 09 2007
Burhan

Terima kasih “agesvisual”…jadi kesimpulannya,
banyak orang yang mengklaim dirinya sebagai desainer grafis tapi
hanya dengan kemampuan mengoperasikan program grafis saja,
tidak memakai konsep kreatif…

Nah, saya baru mendengar desain sosio kultur dan filsafat…
Apakah itu termasuk anak dari desain grafis? dan setara dengan dkv?

Terima Kasih.

12 09 2007
Harapan

Saya sangat setuju dengan pendapata bahwa biasanya para desainer seringkali memperhatikan suatu gagasan dari berbagai sisi dan mencari pendekatan-pendekatan dengan sisi-sisi tersebut dengan suatu tindakan yang tidak biasa. Kinerja para desainer tidak serupa dengan sebuah rutinitas atau aktivitas biasa. Mereka selalu memulai sesuatu yang baru dan terkadang bermula dari tantangan yang tak dikenal.

Selain itu seorang desainer itu mampu menyampaikan pesan kepada publik secara fisik dan mampu berbuat banyak dalam proses penciptaan karakter secara visual dan juga iklan merupakan peranan yang sangat penting, bagaimana mereka membuat suatu iklan itu dapat dimengerti atau pesan dari iklan tersebut sampai ke masyarakat.

Dengan arti kata lain kemampuan mengolah aplikasi komputer grafis saja tidaklah cukup untuk menjadi seorang desainer.

Terima kasih

13 09 2007
Fitriyanti Tantri

Saya setuju dengan artikel ini.
Memang benar pada kenyataannya desain grafis tidak cukup hanya menguasai teknis seperti, software photoshop, Indesign, Illustrator, dll. Akan tetapi harus diimbangi dengan kemampuan dalam mengolah materi sehingga pesan yang akan dsampaikan bisa dimengerti oleh audience dengan memberi irama, kesatuan, penekanan, kontras, keseimbangan.

Terima kasih.

13 09 2007
Marolop

Desain grafis adalah sebuah proses kreatif yang menggabungkan imajinasi seni dan teknologi dalam menyalurkan gagasan atau ide juga harus memerhatikan elemen-elemen yang terdapat dalam karya tersebut. Desainer juga bekerja dengan didukung beberapa aspek lain seperti pemahaman dalam mengorganisasikan proses kreasi dan memiliki kemampuan dalam menyampaikan atau menangkap pesan kemudian pesan tersebut digunakan oleh desainer dalam sebuah karya yang bertujuan untuk diproduksi atau dikomunikasikan melalui berbagai media.

14 09 2007
Ahmad Zacky

Dalam sebuah karya Desain Grafis kita harus mengetahui untuk apa komunikasi visual diperlukan, kesemuanya itu sudah terjawab di artikel ini. Memang benar dalam sebuah karya desain grafis dibutuhkan tujuan komunikasi yang jelas dengan gaya masing-masing desainer tapi harus mempunyai kaidah-kaidah yang baik. Menurut saya masukan-masukan dari artikel ini sangat baik, apalagi di saat sekarang ini informasi tentang Desain Grafis tidaklah mudah dicari juga tidak gratis lagi. Saya menjadi tertarik dalam website ini informasinya juga update tidak basi kata-katanya juga mudah dicerna. Terima kasih sudah menjadi Seorang Desainer yang membagi-bagi ilmunya.

16 09 2007
Yudi Desworo

Kita semua dapat melihat, bahwa kemajuan teknologi bukanlah skala prioritas dalam kemajuan dunia grafis. Penguasaan software juga bukan jaminan seseorang dapat membuat desain yang baik. Yang dituntut disini adalah penguasaan aplikasi yang baik serta kreatifitas yang tinggi. Namun sangat disayangkan pada zaman yang serba canggih begini masih banyak masyarakat yang kurang paham bahkan tidak mengenal teknologi ini diakibatkan kelemahan sistem informasi dan komunikasi. Ini merupakan tantangan bagi para desainer untuk mendesain produk, bukan hanya membuat desain yang baik dan bagus, namun juga dapat diterima dengan baik dimata masyarakat.

16 09 2007
Krestiyati

Harus diakui bahwa teknologi hanya merupakan media yang tetap memerlukan kreativitas tersendiri saat pengaplikasiannya, selayaknya mulai kini tak hanya mengasah ketrampilan teknis, namun juga menjuruskan dengan seksama perihal major yang akan digeluti. Sebuah karya membutuhkan nafas untuk membuatnya mampu menyampaikan pesan dan berkomunikasi pada publik yang disasarnya secara cerdas dan mengena, mulailah fasih untuk memahami aplikasi sekaligus implementasi menyoal teknologi agar tidak melakukan penilaian dangkal atas kondisi apapun yang tercipta berpangkal dari teknologi. Tingkat kreativitas dan komunikasi yang baik serta pengaplikasian teknologi adalah perpaduan yang mutlak untuk menghasilkan sebuah karya yang baik dan dapat diterima.

21 09 2007
Adha Kurnia. A

Menurut saya artikel ini sangat baik, artinya artikel ini sangat cocok untuk panduan seorang desain grafis. Intinya seorang desain grafis itu tidak hanya menguasai software Desain Grafis saja, tetapi seorang desainer harus mempunyai kreatif yang tinggi untuk menghasilkan sebuah karya yang bagus. Dan seorang desain grafis itu harus memiliki nilai-nilai estetika.

25 10 2007
Biwa

Desain grafis merupakan seni terapan dari cabang seni kontemporer, manifestasi dari seni rupa murni…

30 10 2007
agesvisual

Dear Biwa…

Barangkali yang dimaksud adalah desain grafis itu merupakan ilmu seni rupa terapan. Sementara seni kontemporer merupakan perkembangan seni rupa terkini dengan format, bentuk, konsep dan aktualisasi seninya yang juga dikaitkan dengan aspek “kekinian”. Istilah desain grafis sebenarnya sudah muncul sejak tahun 1922, dan mulai populer di Indonesia sekitar tahun 60’an. Seiring jaman pada saat itu, Seni Rupa Modern pun sedang mengalami masa keemasan…sebut saja di Amerika muncul nama-nama seniman seperti Andy Warhol, Roy Lichtenstein dan para American Pop Artist lainya.

19 12 2007
design is gone

Orang bijak bilang ” Design not done with rules, but with intuition. Intuition not lie..”

13 02 2008
Dona Apriyani

Assalamualaikum wr. wb

Memang benar adanya bahwa yang dibutuhkan seorang desainer grafis bukan kemampuan yang tinggi dalam menguasai program grafis. Desainer grafis sebenarnya harus dapat menciptakan ide-ide yang brilian serta mengemasnya dengan kreativitas & skill yang tinggi sehingga pesan dari ide tersebut dapat ditangkap oleh konsumen. Ide dan kreatifitas tersebut merupakan pondasi yang kokoh dalam menelurkan sebuah karya desain. Kemampuan dalam penguasaan program untuk menvisualisasikan sebuah ide merupakan pelengkap bagi sebuah karya. Sebuah karya tidak dapat dinilai hanya dari tampilan visual saja. Yang mahal dari sebuah karya adalah penciptaan ide dan kreatifitas yang dimiliki seorang desainer grafis dalam pembuatan sebuah karya sehingga pesan dari ide tersebut dapat sampai dan diterima oleh publik.

Wassalamualaikum wr. wb

21 02 2008
Hendro Trirachmadi

Jika ada waktu mungkin bisa jalan-jalan juga ke :
http://www.simplestudio.wordpress.com

2 04 2008
Meynaz Juwan P

Design is Design !!! Bukan Hanya gambar za, Emankna design Tukang Gambar !!! Design adalah Menciptakan, Membuwad, Ide2 Gagasan sendiri, Tanpa Mencontek Tapi Di contek ma Lainnya !!! Inovative n’ Kreative !!!

2 04 2008
agesvisual

Dear Meynaz Juwan P…

Wah saya kurang paham dengan maksud anda…Btw anda sekolah desain dimana ya?…Mohon pencerahan…bersediakah?

5 04 2008
Ria

Dear agevisual…

Mohon pencerahan, bisa menjelaskan lebih dalam ga ya tentang konsep desain. Aku baru belajar tentang graphic design dan masih bingung tentang konsepnya. Apa aja yg termasuk di dalam konsep desain itu?

Thanks…

25 04 2008
coco.loco

Kita (desainer grafis.red) bukan operator komputer utawa ahli software grafis tetapi kita (desainer grafis.red) adalah orang yang…kreatif-punya ide-mengaktualisasikan-dan hasil karya itu bisa dinikmati dan menikmati…

Salam Kreatif

25 04 2008
Ripto

Dengan hormat,

Apa yang dimaksud dengan File Digital Template?
Die-cut dan Bleed? Actual Size?

Terimakasih

6 05 2008
OdoyGiant

Bener Ges setuju…

6 05 2008
11 08 2008
Fa-Q

Dear Meynaz Juwan P

Kalau menurut saya…
Desain Grafis itu tidak hanya membuat, menciptakan dll tapi yang dibutuhkan juga adalah referensi apakah itu dari iklan, dll.

Terima kasih

11 09 2008
Aciel

Dear Mas/Mba
Salam Kenal. Sebelumnya perkenalkan nama saya Aciel

Begini Mas/Mba, Saya dan rekan2 di Jakarta (ada sekitar -/+ 10 orang) berniat ingin mendirikan sebuah komunitas desain grafis. Forum ini nantinya berfungsi sebagai sarana komunikasi antar para desainer grafis se-indonesia.

Tanpa bermaksud menyaingi yang sudah ada, tetapi hal ini kami mencoba memberi kemudahan dan terbuka untuk siapa saja yg ingin bergabung dan belajar, kalo bisa gratis jika ingin bergabung tanpa harus bayar.

Rencana kita mau bikin se-Indonesia mungkin Mas/Mba berminat untuk mengumpulkan desainer2 grafis agar bergabung bersama kami membentuk Chapter/Cabang didaerahnya.

Visi dan Misi yang terpenting komunitas ini terbuka untuk siapa saja dan bagi yg ingin bergabung silahkan saja dari kalangan manapun asalkan dapat berbagi ilmu dan mau sharing tentang dunia desain grafis.

Untuk mendirikan perwakilan daerah/kota cukup minimal 5-10 orang setelah itu nanti kita bikin forum atau milis yang lebih aktif untuk saling berinteraksi.

Silahkan japri ke saya aciel.andaresta@yahoo.com atau join ke milis desain_visual@yahoogorups.com

21 11 2008
Deny

Apa yang harus di pahami terlebih dahulu seorang desainer komunikasi visual untuk menghasilkan desain/karya yang baik…?

22 11 2008
agesvisual

Dear Deny…

Yang perlu dipahami?…Pada dasarnya ini adalah pertanyaan yang memiliki jawaban “gampang-gampang (diper)sulit”. Mudah-mudahan yang satu ini bisa menolong. Silahkan saja klik dulu disini.

5 12 2008
Sumantri Ali

Apakah seorang desain grafis harus mutlak bisa gambar? Dan harus bisa menguasai program grafis? Apabila seseorang tidak memiliki skill tersebut tapi mempunyai konsep dan daya kreatifitas yang brilian apakah bisa disebut Desainer Grafis?

Terima Kasih

Wassalam
Ali

9 12 2008
agesvisual

Dear Sumantri Ali…

Jika menggambar adalah sesuatu yang pasti ada dalam desain grafis, semata-mata karena terminology “Graphic” adalah tentang gambar atau visual. Namun ketika ditanya ‘apakah harus mutlak bisa menggambar’ maka pertanyaan itu hanya memperjelas betapa relatifnya positioning “menggambar” sebagai sebuah kata kerja aktif didalam proses kerja desain grafis. Bukankah suatu hal yang hirarkis, jika seorang pandai besi juga seorang yang mengerti tentang logam? Apakah perlu muncul pertanyaan,”Seorang pandai besi haruskah mutlak seorang ahli logam?”

Kemudian menyoal komputer grafis, sebetulnya akan tetap diperlukan dalam mempermudah pekerjaan kita sebagai desainer. Namun soal “jago atau tidak” dalam menggunakan komputer grafis, lagi-lagi ini adalah hal yang relatif. Musti perlu ada semacam pemahaman yang harus ditanamkan bagi setiap desainer bahwa kemampuan mendesain itu tidak berbanding lurus dengan kemampuan menggunakan alat kerjanya.

Terakhir, apabila seseorang tidak memiliki skill tersebut tapi mempunyai konsep dan daya kreativitas yang brilian…bisakah menjadi desainer grafis? Jawabannya barangkali dikembalikan pada pengertian tentang mendesain atau merancang…bukanlah pekerjaan tersebut pada akhirnya harus memiliki output produk? Lagi pula sampai sejauh ini mengukur kreativitas masih susah dicari caranya…paling-paling ya…dilihat lagi…apakah hasil atau produk dari kreativitas itu?

12 12 2008
Ochid

Memang sungguh ilmu yang baru buat aku…
Aku cuma bisa pake CorelDraw aja tapi tastenya kombinasi warna dan aliran desain kadang ndak tau kemana arahnya…

13 12 2008
agesvisual

Dear Ochid…

Saya yakin proses anda sudah benar, tinggal memperkuat kemampuan anda dengan mempelajari sesuatu yang bukan teknis sifatnya. Memperkuat wacana dan konsep, saya kira penting juga lho…Sukses ya!

8 01 2009
Reza

Kalo belajar disain grafis memang saya masih tahap belajar. Saya masih pake CorelDraw sama Photoshop saja. Kalau Freehand,Illustrator dan Macromedia. Software nya pakai nya apa ya…?

28 01 2009
agesvisual

Dear Reza….

Saya kira tinggal berlatih mengasah skill dan menambah wawasan ditataran konsep…:)

4 03 2009
Izmild

Artikelnya manteep! Membuka kesadaran bahwa seorang desainer grafis jangan hanya terjebak pada tools tapi harus memiliki kreatifitas dan wawasan yang luas plus sense of art yang tinggi.

Tapi saat ini desainer grafis haruslah menguasai teknologi dalam hal ini software grafis. Software-software tersebut sebagai alat untuk meningkatkan kreatifitas dan kualitas designnya. Apalagi desainer tsb memilik pengetahuan dan wawasan yang luas wah designnya pastilah OK!

WAWASAN + PENGETAHUAN + KREATIFITAS/IDE + SENSE OF ART + TEKNOLOGI = DESAINER GRAFIS HANDAL.

M. Ismail
http://belajar-desain-grafis.blogspot.com/
“wadah belajar desainer grafis dan advertising”

6 04 2009
Anto

Makasih boss infonya
Sukses selalu…

16 04 2009
Isa Yusuf

Perbedaan grafik komputer dengan desain grafis

26 05 2009
Mozeiz

Hi agesvisual….
Aku pengen mendalami design grafis… skrg aku masih mencari tempat belajar design grafis di Surabaya…
Sekedar info, skrg aku ada di Madura..

Ada masukan gak buat aku tentang hal yg aku paparkan tadi? (Maaf, kata-katanya apa adanya) hehehe…
Kalo ada, mohon kirim ke emailku ya…mozeiz@yahoo.co.id

4 06 2009
agesvisual

Dear Mozeiz…
Informasinya sudah saya kirim via email…semoga manfaat.

15 07 2009
Indra

Setiap orang adalah designer kata salah seorang penulis buku, menurut saya ada benarnya, sebab ada orang yg mampu membuat design dgn nilai seni yg cukup tinggi walau tidak mengetahui teori tentang kaidah design seperti rhytm, balance, contrast dan sbg nya. Namun orang yg mengetahui teori-teori tentang kaidah design belum tentu mampu membuat design yg artistik.

5 10 2009
Anwidstipur

Waduh…!!! aku bingung nih soalnya kebanyakan temanku yang masuk multimedia gak bisa ngegambar, padahal pelajaran wajibnya multimedia kan disain grafis!!!

13 10 2009
Alvin Setiadi

Desainer adalah orang yang memiliki konsep … konsep … konsep …
semoga deseiner Indonesia terus belajar dan maju … Salam Sahabat

18 12 2009
agesvisual

Dear Alvin…

That’s good opinion…salam kenal juga sahabat..:)

27 12 2009
Ewink

Saya cuma mau bilang…… knapa iklan di tv…………hampir semuanya tidak layak ( maaf ) ga ada bagus-bagusnya !!! bingung… bukan nyari siapa yang salah….. tapi… kalau bicara konsep mungkin,… masih mungkin itu juga, boleh di katakan bagus… tapi hasil visualnya….. … sedih melihatnya… apa art directornya yang jelek seleranya ???… atau yang punya kuasa..pemilik produk yang tidak punya selera ??… gimana tuh ?

24 03 2010
agesvisual

Dear Ewink…

Inilah PR kita sebagai orang yang bergerak didunia kreatif…masih banyak yang perlu diperbaiki dan dibenahi, baik SDM nya maupun ruang geraknya didalam konstelasi pasar kerja kreatif dan itu menjadi tanggung jawab semua…baik pemilik produk, desainer, pemilik rumah produksi, ceative agency, dan lain-lain dan tentu saja pemerintah melalui kebijakan yang dibuatnya..:)

Leave a reply to agesvisual Cancel reply